A.
Masalah dan pemecahan masalah
Masalah adalah sebuah situasi yang
mendorong seseorang untuk mencari jalan keluar sehingga masalah tersebut dapat
terselesaikan. Seeorang akan memperoleh kemampuan dalam memecahkan masalah
ketika ia telah mempunyai banyak pengalaman dalam memecahkan berbagai masalah.
Macam – macam masalah menurut polya (1973)
1.
Menemukan masalah
Masalah – masalah yang ada dapat berupa teoritis, praktis,
abstrak ataupun konkrit. Masalah tersebut dapat diselesaikan dengan cara
mencari semua variabel atau unsur – unsur yang terdapat dalam masalah untuk
mencoba mendapatkan atau menemukan jawaban yang tepat.
2.
Membuktikan masalah
Membuktikan kebenaran dari suatu masalah
dengan mencari hipotesa dan konklusi dari satu permasalahan.
Pemecahan masalah merupakan suatu proses
dimana seseorang menjadikan masalah sebagai sebuah tantangan untuk mencari
penyelesaian dari masalah tersebut.
Menurut Polya (1957)
Siswa harus mempelajari pemecahan dari
masalah yang ia hadapi melalui 4 langkah penyelesaian, yaitu :
1.
Memahami masalah.
2.
Merencanakan
penyelesaian ( variasi perencanaan
penyelesaian masalah bergantung terhadap pengalamannya untuk menyelesaikan
masalah).
3.
Menyelesaikan
masalah sesuai rencana.
4.
Meneliti kembali
semua langkah – langkah yang telah dikerjakan.
Mengajarkan Pemecahan Masalah
Para peneliti terfokus kepada pemecahan masalah matematika yang
meliputi karakteristik permasalahan, karakter dari siswa sukses ataupun siswa
gagal untuk membantu mereka menuju kelompok siswa yang sukses dalam pemecahan masalah.
B.
Rencana mengajarkan
pemecahan masalah:
1.
Merumuskan tujuan
Dalam
perumusan tujuan hendaknya menyatakan bahwa siswa akan menyelesaikan masalah
yang tidak rutin. Dengan kata lain, soal – soal yang diberikan tidak serupa.
2.
Memerlukan Pra –
syarat
Dalam
menyelesaikan setiap masalah matematika, pemberian masalah hendaknya sesuai
dengan perkembangan atau kemampuan siswa serta permasalahan tersebut tidak
dapat diselesaikan secara spontan sehingga dapat membantu siswa untuk
memperoleh pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan pemahaman agar mereka
dapat memanfaatkannya saat menghadapi berbagai variasi masalah.
3.
Mengajarkan
pemahaman masalah.
Untuk
mengajarkan pemecahan masalah, sebaiknya mengambil tema yang dapat membuat
siswa tertarik untuk menyelesaikannya sehingga proses penyelesaian masalah
tersebut dapat melekat erat di memori mereka dan agar lebih mudah dipahami. Ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengajarkan pemecahan masalah,
diantanya :
a)
Waktu
Pemberian
waktu yang relatif singkat dalam penyelesaian masalah dapat mebantu konsentrasi
siwa agar terfokus pada proses penyelesain masalah yang diberikan. Selain itu,
singkatnya waktu yang diberikan dapat menjadi pendorong agar siswa mampu
memanfaatkan waktu yang disediakan.
b)
Perencanaan
Mengkoordinasikan
aktivitas pembelajaran sehingga siswa mepunyai kesempatan untuk menyelesaikan
berbagai masalah, belajar beragai
variasi strategi pemecahan masalah , menganalisis dan bediskusi tentang
pendekatan yang mereka pilih.
c)
Sumber
Selain
dari buku – buku matematika, guru dapat mengembangkan masalah – masalah
matematika yang terdapat pada kumpulan soal – soal pemecahan masalah dari
koran, majalah dan buku – buku selain buku paket sehingga mendapatkan soal
pemecahan masalah yang berbeda untuk kebutuhan pembelajaran.
d)
Teknologi
Penggunaan
teknologi seperti kalkulator dalam pemecahan masalah matematika dapat membantu
siswa untuk lebih cepat menyelesaikan proses perhitungan dan memanfaatkan waktu
yang tersisa untuk melakukan peningkatan keterampilan lainnya. Namun penggunaan
kalkulator belum tentu dapat mningkatka kemampuan seorang siswa untuk
memecahkan masalah.
e)
Manajemen kelas
Pengaturan kelas dalam mengajarkan
pemecahan masalah matemaika dapat menggunakan model klasikal atau
mengelompokkan siswa kedalam kelompo kecil. Hal ini dapat membantu siswa untuk
mendiskusikan masalah yang dihadapi, saling bertukar fikiran dan terfokus
kepada bagian – bagian permasalahan yang dihadapi, mengarahkan mereka untuk
memperdebatkan alternatif pemecahan masalah yang bisa digunakan serta mendorong
mereka untuk mendapatkan kesimpulan umum.
Hal ini membutuhkan waku lebih lama, namun dengan bekerja secara
berkelompok siswa mampu memahami permasalahan secara lebih mandala
C.
Strategi Pemecahan Masalah
Dalam
kehidupannya setiap manusia pasti sering menemui masalah, cara yang sering
digunakan oleh seseorang untuk meecahkan masalah disebut dengan strategi
peecahan masalh. Ada beberapa cara atau langkah yang digunakan dalam
penyelesaian masalah.
Beberapa cara atau langkah yang digunakan diantaranya adalah :
1. Membuat diagram
Strategi ini terkait dengan pembuatan gambaran
masalah untuk mempermudah memahami masalah dan mendapat gambaran umum
mengenai penyelesaiannya. Hal yang perlu
digambar diagramnya adalah bagian yang penting yang sekiranya dapat membantu
dalam menyelesaikan masalah.
2.
Mencobakan pada soal yang lebih sederhana
Strategi ini terkait dengan penggunaan contoh
khusus atau tertentu pada masalah tersebut agar mudah dipelajari,
sehingga gambaran umum penyelesaian yang sebenarya dapat ditemukan.
3.
Membuat tabel
Strategi ini digunakan untuk membantu menganalisis
permasalahan atau jalan pikiran kita, sehingga segala sesuatunya tidak
dibayangkan hanya oleh otak
4. Menemukan pola
Strategi ini berkait dengan pencarian keteraturan –
keteraturan, keteraturan tersebut akan memudahkan kita dalam menemukan
penyelesaiannya.
5.
Memecah tujuan
Strategi ini terkait dengan pemecahan tujuan yang
hendak kita capai menjadi satu atau beberapa tujuan bagian. Tujuan bagian ini
dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk mencapai tujuan yang sebenarnya.
6.
Memperhitungkan setiap kemungkinan
Strategi ini terkait dengan penggunaan
aturan-aturan yang dibuat sendiri oleh si pelaku selama proses pemcahan masalah
sehinnga tidak ada satu alternatif yang terabaikan.
7. Berpikir logis
Strategi ini terkait dengan penggunaan penalaran
maupun penarikan kesimpulan yang sah atau valid dari berbagai informasi atau
data yang ada.
8. Strategi kerja
mundur
Dengan strategi
ini, kita mulai dengan menganalisis bagaimana cara mendapatkan tujuan yang
hendak dicapai. Dengan strategi ini, kita bergerak dari yang diinginkan lalu
menyesuaikan dengan yang diketahui.
9. Mengabaikan hal yang tidak mungkin
Dari berbagai alternatif yang ada, alternatif yang
jelas-jelas tidak mungkin agar diabaikan an tercurah pada hal-hal masih
mungkin.
10.
Mencoba-coba
Strategi ini biasanya digunankan untuk mendapatkan gambaran umum
pemecahan masalah dengan mencoba-coba dari yang diketahui.
D.
Memeriksa Kembali
Dalam mempelajari pemecahan masaah yang
terbaik dapat dilakukan setelah penyelesaian masalah selesai. Memikirkan atau
menelaah kembali langkah yang telah dilakuknan
merupakan kegiatan yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan anak
dalam memecahkan masalah. “Strategi yang dikembangkan polya dalam langkah
terakhir dalam pemecahan masalah yaitu : mencari kemungkinan adanya
generalisasi, melakukan pengecekan terhadap hasil yang diperoleh, mencari cara
lain untuk menyelaikan masalah yang sama, mencari kemungkinan adanya
penyelesaian lain, dan menelaah kembali proses penyelesaian masalah yang telah
dibuat”
E.
Metakognisi
Metakognisi
adalah kata yang berhubungan dengan sesuatu hal yang diketahui tentang dirinya
sebagai individu yang belajar dan bagaimana dia mengontrol serta
menyesuaikannya. Metakognisi dapat dikembangkan dengan cara anak dituntut untuk
mengobservasi tentang apa yang diketahui dan dikerjakan, dan untuk merefleksi
tentang observasinya.
Hal-hal yang
dapat dilakukan oleh guru untuk membangun matakognisi pada anak dapat melalui kegiatan berikut:
1.mengajukan pertanyaan yang berfokus pada apa
dan mengapa. Seperti: “apa yang kamu lakukan saat mengerjakan soal ini?”
“mengapa kamu harus memeriksa kembali
pekerjaan yang sudah selesai?”
2.mengembangkan aspek pemecahan masalah yang dapat meningkatkan
prestasi anak. Seperti : “suatu masalah itu dapat diselesaikan
dengan beberapa alternatif”
3.melakukan secara mandiri atau berkelompok sehingga mereka
merasakan langsung liku-liku yang ada ketika penyelesaian masalah.
Contoh
Pembelajaran Pemecahan Masalah
Berikut adalah contoh dari
salah satu penerapan langkah – langkah penyelesaian masalah menurut Polya yang
berfokus pada penggunaan strategi penyelesaian tertentu yaitu penggunaan tabel.
Contoh soal :
Ada berapa cara yang bias dilakukan
untuk memperoleh jumlah uang sebesar Rp. 25.000,00 dengan pecahan pulahan ribu,
lima ribuan, dan ribuan?
Memahami masalah. Ada banyak cara yang dapat dilakkukan untuk mendapatkan jumlah uang
Rp. 25.000,00 dengan menggunakan uang
pecahan puluhan ribu (P), lima ribuan (L), dan ribuan (R), tidak perlu
digunakan semuanya sekaligus untuk mendapatkan jumlah uang sebesar Rp.
25.000,00. Dengan menggunakan 5 lembar uang lima ribuan adalah salah satu
contohnya.
Merencanakan penyelesaian masalah. Untuk menyelesaikan masalah ini dapat menggunakan
pemanfaatan table.
Menyelesaikan masalah. Dengan memperhatikan tiga pecahan yang sudah ditentukan maka bias
dibuat table seperti berikut.
P
|
2
|
2
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
L
|
0
|
1
|
3
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
0
|
2
|
R
|
5
|
1
|
0
|
15
|
10
|
5
|
10
|
5
|
0
|
20
|
25
|
15
|
Dari table diatas dapat dilihat bahwa ada 12
kemungkinan pasangan uang puluhan ribu, lima ribuan, dan ribuan yang berjumlah
Rp. 25.000,00
Melakukan pemeriksaan kembali. Untuk memastikan bahwa masalah sudah terselesaikan
dengan benar dan memastikan bahwa kemungkinan adanya pasangan lain yang belum
termuat tidaka ada periksa kembali jumlah tiap kolom yang sudah ada benar
berjumlah Rp. 25.000,00 atau tidak.
Komentar
Posting Komentar